Ada sebuah kisah tentang sepasang suami isteri yang sedang berjalan melintasi gurun. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya mengherdik isterinya dengan sangat garang. Si isteri merasa sangat sakit hati, tetapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.
Mereka terus berjalan, sampai menemui sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi. Si Isteri, turun ke dalam air untuk berenang namun nyaris lemas, tetapi berjaya diselamatkan suaminya. Ketika dia mulai sedar dan rasa takutnya hilang, dia menulis diatas sebuah batu : HARI INI SUAMIKU YANG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU.
Suami bertanya : “Kenapa setelah saya melukai hati awak, awak menulisnya di atas pasir dan sekarang awak menulis di atas batu?”
Isterinya sambil tersenyum menjawab : “Ketika perkara buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan saya boleh melupakannya… Dan bila sesuatu yang baik dan luar biasa dilakukan oleh suami saya, saya akan memahatnya di atas batu hati, agar tidak hilang tertiup angin waktu dan akan diingati selamanya.”
Credit akuislam.com
*************************************************************************************************
- seorang isteri walau berkali-kali disakiti hatinya tetap mahu melupakan semua kesakitannya
- seorang isteri walau berkali-kali disakiti hatinya tetap memberi maaf kepada suaminya
- seorang isteri walau berkali-kali disakiti tetap berusaha memuaskan hati suaminya
- seorang isteri walau berkali-kali disakiti tetap memanjatkan doa yang baik buat suaminya
- Seorang isteri walau berkali-kali disakiti tetap mengharapkan agar dirinya dapat difahami
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bila Aku MARAH
Bila Aku SEDIH
Bila HATIKU DISAKITI
Ayat ini Sentiasa dibibir:-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan